Selasa, 25 Februari 2020

Bentuk-bentuk Solder Defect (Cacat Solder) dalam Proses Menyolder

Bentuk-bentuk Solder Defect (Cacat Solder) dalam Proses Menyolder



Bentuk-bentuk Solder Defect (Cacat Solder) dalam Proses Menyolder – Dalam Industri Perakitan Produk Elektronik, Proses Menyolder merupakan proses yang wajib dalam merakit produk Elektronik. Apapun itu produk Elektronik-nya, pasti terdapat penyambungan kaki komponen dengan PCB (Printed Circuit Board / Papan Sirkuit terpadu) atau penyambungan kaki komponen dengan kaki komponen lainnya dengan menggunakan timah, proses tersebut disebut dengan “Proses Menyolder”.
Pekerjaan menyolder (Soldering) dapat dikerjakan dengan manual (tenaga kerja manusia) maupun menggunakan Mesin seperti Mesin Solder dan Reflow Oven untuk proses SMT. Dalam melakukan proses menyolder baik dengan menggunakan Tenaga Manusia maupun Mesin, kadang-kadang akan terdapat cacat solder (solder defect) atau kondisi bentuk solder yang tidak memenuhi Standar Kualitas Solder. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara untuk menyolder dengan baik dan benar serta memiliki kemampuan dalam melakukan trouble-shooting (menganalisis dan memecahkan masalah) terhadap  mesin yang melakukan proses penyolderan.
Berikut ini merupakan beberapa bentuk solder yang tidak memenuhi standar kualitas solder atau Cacat Solder (Solder Defect) yang paling sering ditemukan dalam produksi :
Bentuk-bentuk solder cacat

1. Solder Short (Solder yang terhubung)
Solder Short atau disebut juga dengan solder bridge adalah kondisi hasil solder dimana terdapat hubungan konduktif yang tidak diinginkan antara kaki komponen maupun jalur PCB.
2. No Solder (Tidak ada solder)
No solder atau juga disebut dengan Solder Skip adalah kondisi dimana kaki komponen tidak  terdapat solder sama sekali.
3. Solder Blow Hole (Solder berlubang)
Solder Blow Hole adalah kondisi solder dimana terdapat lubang kecil yang terlihat pada hasil solder kaki komponen maupun PCB.
4. Solder Whisker (Solder Flag)
Solder Whisker atau solder Flag adalah tonjolan solder yang tidak diinginkan (bentuknya seperti bendera, oleh karena itu disebut dengan solder Flag).
5. Solder Ball (Bola solder)
Solder yang berbentuk bola (bulat), yang tertempel di permukaan PCB maupun kaki komponen tetapi tidak menyatu dengan solder kaki komponen maupun PCB.
6. Excessive Solder (Solder yang berlebihan)
Excessive solder adalah solder yang berlebihan di kaki komponen maupun PCB.
7. Insufficient Solder (Kekurangan Solder)

CONTOH RANGKAIAN ELEKTRONIKA

20 RANGKAIAN ELEKTRONIK SEDERHANA UNTUK PEMULA

Di bawah ini ada 20 rangkaian elektronik sederhana yang bermanfaat untuk digunakan dirumah dan biasanya digunakan juga untuk keperluan praktek sekolah. Selain rangkaiannya yang sederhana, komponen yang diperlukan juga mudah didapat dengan harga yang relatif murah. Walaupun tanpa penjelasan di tiap tiap rangkaian kami yakin siapapun dapat dengan mudah membuatnya.
Oke langsung saja berikut adalah 20 rangkaian elektronik sederhana :
1. Rangkaian Amplifier Mini 6 Watt
rangkaian amplifier mini 6 watt

2. Rangkaian Bel Pintu 10 Nada
rangkaian bel pintu 10 nada

3. Rangkaian Flip Flop
rangkaian flip flop

4. Rangkaian Kebocoran Gas Sederhana
rangkaian kebocoran gas sederhana

5. Rangkaian Lampu Berjalan atau Running Led
rangkaian lampu berjalan atau running led

6. Rangkaian Op Amp Mic Dengan ic 741
rangkaian op amp mic dengan ic 741

7. Rangkaian Pemancar Fm Mini
rangkaian pemancar fm mini

8. Rangkaian Penerima Remote Control atau Receiver
rangkaian penerima remote control atau penerima
9. Rangkaian Pengatur Waktu atau Timer
rangkaian pengatur waktu atau timer

10. Rangkaian Sederhana Pengusir Tikus
rangkaian pengusir tikus sederhana

11. Rangkaian Sensor Cahaya Dengan Alarm
rangkaian sensor cahaya dengan alarm

12. Rangkaian Skema Intercom
rangkaian skema intercom

13. Rangkaian Speaker Protektor
rangkaian speaker protektor

14. Rangkaian Transmitter Remote Control
rangkaian transmitter remote control

15. Rangkaian Regulator Variable Sederhana
rangkaian-regulator-variable-sederhana

16. Skema Rangkaian Bel Sepeda Mini
skema rangkaian bel sepeda mini

17. Skema Rangkaian Detektor Hujan
skema rangkaian detektor hujan

18. Skema Rangkaian Lampu Darurat
skema rangkaian lampu darurat

19. Skema Rangkaian Generator If
skema rangkaian sederhana generator if

20. Skema Rangkaian Suara Burung
skema rangkaian suara burung

Demikian artikel Pojok Elektronika kali ini semoga bermanfaat dan selamat berkreasi.

BAHAN DAN PERALATAN ELEKTRONIKA




BAHAN DAN PERALATAN ELEKTRONIKA
A.      BAHAN-BAHAN ELEKTRONIKA
Bahan-bahan elektronika yang dibutuhkan untuk melakukan praktik ketrampilan elektronika sebagai berikut:

1.        Timah
Dipasaran ada dua jenis timah, yaitu timah padat dan timah cair. Timah padat sering dijumpai dan digunakan sebagai pematri komponen ke PCB. Timah cair biasanya digunakan untuk mencetak kaki-kaki IC mikro


2.        Pasta Solder
Bahan pasta solder ini berfungsi mengikis timah agar lebih cepat dalam melakukan proses pematrian.


3.        Cairan Songka
Cairan songka berfungsi mengikis timah, tetapi lebih efektif untuk mengangkat komponen yang sulit lepas dari PCB.


4.        Cairan IPA (Iso Propanol Alkohol)
Cairan ini berfungsi mengikis cairan songka dan pasta agar PCB tetap atau kembali bersih.


5.        Larutan FeCl (Ferric Chloride)
larutan ini digunakan untuk membuat jalur-jalur pada PCB.


6.        Kawat Jumper
Kawat dengan diameter kecil dan terlapisi email. Kawat ini sering dipakai untuk menyambung jalur rangkaian yang terputus.



B.       PERALATAN ELEKTRONIKA
Peralatan elektronika yang dibutuhkan untuk melakukan praktik elektronika dan pemeriksaan komponen sebagai berikut:

1.        Obeng
obeng digunakan untuk mengendurkan dan mengencangkan sekrup.
2.        Tang
Tang digunakan untuk memotong dan memegang kabel pada komponen elektronika.
3.        Ampelas
Ampelas digunakan untuk menghaluskan jalur PCB dan kaki komponen. Selain itu, digunakan untuk menghaluskan komponen-komponen yang sudah berkarat.
4.        Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan komponen atau PCB yang kotor.
5.        Multitester
Multitester atau multimeter sering disebut avometer, merupakan alat yang menampilkan jarum penunjuk sebagai indikator besaran listrik. Alat ini digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan sekaligus.

6.        Power Supply Test
Alat ini berfungsi sebagai penyedia sumber pengganti baterai pada peralatan elektronika. Alat ini juga digunakan untuk memeriksa titik tegangan agar dapat mencari gangguan pada komponen.
7.        Hot Air (Solder Uap)
Perangkat ini menghasilkan uap panas dan diperlukan untuk mengankat atau memasang komponen mikro elektronika.
8.        Solderan Filamen
Alat ini digunakan untuk mematri komponen ke PCB dengan timah.
9.        Solder atraktor
Alat ini disebut juga solder pompa, digunakan untuk mengangkat atau membersihkan timah patri yang menempel pada papan PCB.
10.   Lampu Lensa Pembesar
Alat ini dipakai untuk menjaga mata kita agar tetap terfokus saat melihat komponen elektronika yang berukuran mikro.
11.   Frequency Counter
Alat ini berfungsi untuk mengukur detak clock yang dihasilkan dari rangkaian, karena mengandung komponen crystal pembentukan frekuensi listrik.